ACEH MILIKI 1.136 UNIT DAYAH
&
BERTAMBAH 749 USULAN DAYAH BARU
Aceh Seramoe Mekah, begitu lakap yang sering disemat untuk Provinsi Aceh, sebutan ini tidak salah, sebagai wilayah yang pertama bertapak Islam di Nusantara ini terus menjadi penyuluh bagi keberlangsungan pendidikan Islam bagi regenerasi berikutnya.
Hal ini dibuktikan dengan terus bertahannya Dayah sebagai lembaga Pendidikan tertua di nusantara ini, bukan hanya bertahan, tetapi secara kuantitas jumlahnya makin terus bertambah. Hingga saat ini (tahun 2021) secara kuantitas dayah tercatat sebanyak 1.136 unit dayah yang sudah memiliki SKT (sudah ada tipologi), yang terdiri dari kategori tipe A plus baru sebanyak 23 dayah, tipe A 94 dayah, tipe B 168 dayah, tipe C 338 dayah dan non tipe 513 dayah yang tersebar di hampir semua kabupaten/kota di Aceh.[1]
Dayah Tipe A Plus
Sebaran Dayah A Plus sebanyak 23 unit tersebut terletak di Aceh Besar 6 unit, Pidie Jaya 2 unit, Bireun 6 unit, Lhoksemawe 1 unit, Aceh Utara 4 unit, Aceh Timur 1 unit, Aceh Selatan 1 unit, Subulussalam 1 unit, Singkil 1 unit.
Dayah Tipe A
Berikutnya sebaran dayah tipe A sebanyak 94 unit terletak di Banda Aceh 3 unit, Aceh Besar 15 unit, Pidie 3 unit, Pidie Jaya 1 unit, Bireun 13 unit, Lhoksemawe 3 unit, Aceh Utara 12 unit, Aceh Timur 5 unit, Langsa 3 unit, Aceh Tengah 5 unit, Bener Meriah 3 unit, Gayo Lues 3 unit, Aceh Temieng 1 unit, Aceh Tenggara 6 unit, Aceh Jaya 3 unit, Aceh Barat 2 unit, Simeulu 1 unit, Aceh Barat Daya 1 unit, Aceh Selatan 5 unit, Subulussalam 2 unit, Singkil 4 unit.
Dayah Tipe B
Kemudian dayah Tipe B terdiri dari 168 unit terletak di Sabang 1 unit, Banda Aceh 2 unit, Aceh Besar 12 unit, Pidie 17 unit, Pidie Jaya 10 unit, Bireun 24 unit, Lhoksemawe 4 unit, Aceh Utara 25 unit, Aceh Timur 11 unit, Langsa 1 unit, Aceh Tengah 3 unit, Bener Meriah 9 unit, Gayo Lues 3 unit, Aceh Temieng 4 Aceh Tenggara 6 Unit, Aceh Jaya 7 unit, Aceh Barat 9 unit, Nagan Raya 1 Unit, Aceh Barat Daya 2 unit, Aceh Selatan 9 unit, Subulussalam 2 unit, dan terakir Singkil sebanyak 6 unit.
Dayah Tipe C
Dayah tipe C ada sejumlah 338 unit yang tersebar di Sabang 2 unit, Banda Aceh 1 unit, Aceh Besar 28 unit, Pidie 20 unit, Pidie Jaya 22 unit, Bireun 31 unit, Lhoksemawe 23 unit, Aceh Utara 65 unit, Aceh Timur 36 unit, Langsa 9 unit, Aceh Tengah 9 unit, Bener Meriah 6 unit, Gayo Lues 3 unit, Aceh Tamieng 4 unit, Aceh Tenggara 13 Unit, Aceh Jaya 6 unit, Aceh Barat 12 unit, Nagan Raya 4 Unit, Simelu 2 unit, Aceh Barat Daya 12 unit, Simeulu 4 unit, Aceh Selatan 25 unit, Subulussalam 1 unit, dan terakir Singkil sebanyak 2 unit.
Dayah Non Tipe
Sementara dayah non tipe yang terdiri sejumlah 513 unit terdapat di Sabang 1 unit, Banda Aceh 11 unit, Aceh Besar 43 unit, Pidie 61 unit, Pidie Jaya 23 unit, Bireun 43 unit, Lhoksemawe 12 unit, Aceh Utara 88 unit, Aceh Timur 38 unit, Langsa 8 unit, Aceh Tengah 10 unit, Bener Meriah 8 unit, Gayo Lues 12 unit, aceh Tamieng 16 unit, Aceh Tenggara 11 Unit, Aceh Jaya 12 unit, Aceh Barat 14 unit, Nagan Raya 28 Unit, Simelu 6 unit, Aceh Barat Daya 24 unit, Aceh Selatan 3 unit, Subulussalam 6 unit, dan terakir Singkil sebanyak 24 unit.
Usulan Dayah Baru
Dalam menyambut akreditasi dayah tahun 2021, Aceh kembali mengklarifikasi usulan dayah Baru sebanyak 749 unit yang tersebar diseluru Aceh, bahkan diprediksikan mencapai 800 unit. BADA selaku badan akreditasi akan mengecek kelayakan dayah dilapangan, artinya yang sudah cukup kelayakan dan memenuhi syarat sebagai sebuah dayah makan akan di akreditasi untuk diberikan tipologi sesui hasil turun kelapangan nanti.
Bagi dayah yang tidak memenuhi persyaratan maka tidak akan di akreditasi, dan tidak masuk dalam kata gori dayah, mungkin hanya masuk katagori Bale Beut atau TPA/TPQ, dsb sesuai hasil verifikasi tim BADA dilapangan nanti. Berikut sebaran usulan dayah Baru di Aceh yang sudah masuk berkas ke Dinas Pendidikan Dayah Aceh:
Sabang 3 unit, Banda Aceh 6 unit, Aceh Besar 76 unit, Pidie 164 unit, Pidie Jaya 18 unit, Bireun 40 unit, Lhoksemawe 29 unit, Aceh Utara 37 unit, Aceh Timur 115 unit, Langsa 17 unit, Aceh Tengah 18 unit, Bener Meriah 8 unit, Gayo Lues 21 unit, Aceh Tamieang 27 unit, Aceh Tenggara 15 Unit, Aceh Jaya 14 unit, Aceh Barat 48 unit, Nagan Raya 14 Unit, Simelu 2 unit, Aceh Barat Daya 17 unit, Aceh Selatan 25 unit, Subulussalam 24 unit, dan terakir Singkil sebanyak 11 unit.
Pada Pemutakiran data dayah tahun 2018 lalu ada 12 keteria penilaian yang digunakan yaitu; 1. Kelembagaan dan organisasi/ yayasan/ LPI, 2. Status kepemilikan tanah/sertifikat/wakaf, 3. Jenjang dan kualifikasi pendidikan pengurus dayah, 4. Jumlah santri/ jumlah guru dayah, 5. Jenjang pendidikan yang diterapka, 6. Bidang ilmu dan kitab yang diajarkan di dayah, 7. Jumlah santri berdasarkan bidang ilmu, 8. Jadwal belajar kitab, 9. Evaluasi pendidikan, 10. Kegiatan pendidikan tambahan lainnya, 11. Hubungan masyarakat/ pengabdian lapangan, 12. Sarana dan prasarana.
Hasil asismen lapangan akan diberi nilai denga katagori pembobotan nilai sebagai berikut; A Plus 730 s.d 1000, Tipe A 551s.d 700, tipe B 401 s.d 550, tipe C 251 s.d 400 dan Non Tipe dengan angka lebih kurang 250.
Sementara akreditasi tahun 2021 akan digunakan Instrumen Suplemen Konversi Akreditasi dayah, dengan mengkonbinasi sistem pemutaakiran data yang sudah ada dengan standar 8 yang merujuk pada Undang-uandang pendidikan Nasional tahun 2003, yang hari ini masih dalam tahap finising penyelesaian di pihak majelis akreditasi dayah aceh. (Tim Redaksi AY).
[1]MADA akan Akreditasi 749 Dayah Baru di Aceh, https://aceh.tribunnews.com/amp/2021/03/10/mada-akan-akreditasi-749-dayah-baru-di-aceh diakses tanggal 29/06/2021.
No comments:
Post a Comment