KHUTBAH JUMAT: "KEMATIAN DAN BEKAL MENUJU AKHIRAT"
Oleh: Tgk Ilham Mirsal, MA
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ، نَحْمَدُهُ، وَنَسْتَعِينُهُ، وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.
Amma ba’du.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah…
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan nikmat dan karunia-Nya. Nikmat iman, nikmat Islam, dan nikmat kesempatan hidup hingga saat ini.
Pada kesempatan yang penuh barakah ini, saya ingin mengajak diri saya sendiri dan juga jamaah sekalian, untuk memperbaharui takwa kita kepada Allah SWT. Dengan menjalankan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, serta memperbanyak bekal untuk akhirat.
Jamaah yang dimuliakan Allah…
Tema khutbah kita hari ini adalah tentang kematian. Sebuah kenyataan yang tak bisa kita hindari, tak bisa kita tunda, dan tak bisa kita tolak. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran:
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ
Artinya: “Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati.” (QS. Ali Imran: 185).
Setiap kita, tanpa kecuali… miskin atau kaya… tua atau muda… sehat atau sakit… pasti akan menghadapi kematian.
Jama'ah Jumaat yang dimuliakan oleh Allah...
Pernahkah kita dengar kisah Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu?
Di saat beliau ditikam dalam shalat Subuh, dalam kondisi luka berat… beliau tetap berusaha melanjutkan shalat. Ketika sadar dari pingsannya, pertanyaan pertama Umar adalah:
“Apakah kaum muslimin sudah shalat?”
Itulah gambaran rasa takut Umar wafat dalam keadaan meninggalkan kewajiban shalat.
Demikian pula Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah.
Di saat sakaratul maut, beliau bergumul dengan bisikan syaitan. Syaitan berkata:
“Wahai Ahmad, engkau sudah selamat dariku.”
Tapi Imam Ahmad menjawab:
“Belum! Belum! Selama aku belum menghembuskan nafas terakhir dalam keadaan iman, aku belum selamat darimu wahai Iblis.”
Dari kisah Ahmad bin Hambal, kita ketahui, bahwa Gangguan setan bisa datang hingga detik-detik terakhir hidup kita.
Kemudian kita ingat pula Sayyidina Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu.
Beliau dikenal menangis tersedu-sedu setiap kali melewati kuburan.
Ketika ditanya alasannya, beliau menjawab:
إِنَّ الْقَبْرَ أَوَّلُ مَنْزِلٍ مِنْ مَنَازِلِ الْآخِرَةِ، فَإِنْ نَجَا مِنْهُ فَمَا بَعْدَهُ أَيْسَرُ مِنْهُ، وَإِنْ لَمْ يَنْجُ مِنْهُ فَمَا بَعْدَهُ أَشَدُّ مِنْهُ
Terjemahannya:
"Sesungguhnya kubur adalah tempat pertama dari perjalanan akhirat. Jika seseorang selamat darinya, maka setelahnya lebih mudah darinya. Namun jika tidak selamat, maka setelahnya lebih berat darinya."
Hadits ini disebutkan dalam Sunan at-Tirmidzi dan beberapa kitab hadis lainnya, termasuk dalam Musnad Ahmad.
Selanjutnya, Kisah Sayyidina Bilal bin Rabah: Kerinduan Bertemu Rasulullah
Dan lihatlah… bagaimana kematian disambut oleh orang-orang shalih.
Menjelang wafatnya Sayyidina Bilal bin Rabah radhiyallahu ‘anhu… Istrinya menangis dan berkata:
"Wahai suamiku, betapa sedihnya hari ini..."
Namun Bilal justru berkata dengan senyum bahagia:
"Jangan bersedih… besok aku akan bertemu kekasihku… Muhammad dan para sahabatnya…"
Masyaallah...…
Orang-orang shaleh justru menanti saat-saat pertemuan dengan Rasulullah SAW di akhirat.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah…
Apa yang harus kita lakukan sebagai bekal sebelum kematian menjemput kita?
Paling tidak… ada tiga bekal utama:
Pertama: Perbanyak Amal Shaleh dengan Istiqamah;
Rasulullah SAW bersabda:
"وَأَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ"
Terjemahannya:
"Dan amal yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling terus-menerus (istiqamah), meskipun sedikit." (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadits ini terdapat dalam Shahih al-Bukhari (no. 6465) dan Shahih Muslim (no. 783).
Kedua: Meninggalkan Amal Jariyah
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
"إِذَا مَاتَ الإِنسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ"
Terjemahannya:
"Apabila seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali dari tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya." (HR. Muslim, no. 1631).
Ketiga: Senantiasa Memohon Husnul Khatimah
Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ كَانَ آخِرُ كَلاَمِهِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ
Terjemahannya:
"Barangsiapa yang akhir perkataannya adalah 'Laa ilaaha illallah', maka ia akan masuk surga."
(HR. Abu Dawud, no. 3116 dan dinyatakan shahih oleh al-Albani).
Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah…
Saya wasiatkan kepada diri saya sendiri dan kepada jamaah sekalian…
Marilah kita meningkatkan takwa kepada Allah…
Menjaga shalat… memperbaiki akhlak… memperbanyak taubat… dan memperbanyak amal jariyah.
Allah berfirman:
وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى
Artinya: "Dan berbekallah kalian, maka sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa." (QS. Al-Baqarah: 197)
Khutbah Kedua:
الحمد لله رب العالمين، الذي كتب الموت والحياة ليبلوكم أيكم أحسن عملا.
أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله، صلى الله عليه وسلم وعلى آله وصحبه أجمعين.
Doa Penutup Khutbah
اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات، والمؤمنين والمؤمنات، الأحياء منهم والأموات.
اللهم اجعل خير أعمالنا خواتيمها، وخير أيامنا يوم نلقاك، وخير لحظاتنا ساعة قبض أرواحنا.
اللهم ارزقنا حسن الخاتمة، ونعوذ بك من سوء الخاتمة.
اللهم ثبت قلوبنا على دينك، واحينا على الإسلام، وتوفنا على الإيمان، وأدخلنا الجنة مع الأبرار، برحمتك يا عزيز يا غفار.
وصل اللهم وسلم على نبينا محمد، وعلى آله وصحبه أجمعين.
عباد الله، إن الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذي القربى، وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي، يعظكم لعلكم تذكرون.
فاذكروا الله يذكركم، واشكروه على نعمه يزدكم، ولذكر الله أكبر، والله يعلم ما تصنعون.