“Akibat Melupakan Hak Allah: Empat Penyakit dalam Menghantui Kehidup Manusia”
Tgk. Ilham Misal, MA
Khutbah Pertama
الحمد لله الذي خلق الإنسان ليعبده، وجعل الغاية من الحياة تحقيق العبودية لوجهه الكريم، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله، صلى الله عليه وعلى آله وصحبه أجمعين.
أُوصِيكُمْ عِبَادَ اللهِ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ، فَإِنَّ التَّقْوَى رَأْسُ الْخَيْرِ وَطَرِيقُ السَّعَادَةِ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، قَالَ اللهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى:
﴿ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا ﴾
(الأحزاب: 70)
معاشر المسلمين رحمكم الله،
Di zaman yang serba cepat ini, banyak manusia yang melupakan hak Allah Ta’ala dalam hidupnya. Mereka sibuk mengejar dunia, namun lupa pada Pencipta dunia. Mereka rajin bekerja, tapi lalai dari ibadah. Mereka berharap berkah, tapi lupa kepada yang Maha Memberi Berkah.
Ketahuilah wahai saudara-saudara seiman, ketika kita melupakan hak Allah, maka akan tertanam dalam diri kita empat penyakit yang sangat berbahaya, yang membuat hidup kita sempit, gelisah, dan jauh dari kebahagiaan.
Pertama: Rezeki yang tidak berkecukupan
Meskipun gaji besar, penghasilan banyak, namun tetap merasa kurang dan sempit. Ini bukan karena rezekinya sedikit, tapi keberkahannya yang hilang.
قَالَ اللهُ تَعَالَى:
﴿ وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا ﴾
(طه: 124)
"Barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka baginya kehidupan yang sempit."
Kedua: Kesibukan yang tidak pernah selesai
Waktu terasa sempit, tugas menumpuk, hati tidak tenang. Padahal, semua itu karena kita tidak meletakkan Allah sebagai pusat kehidupan.
قَالَ سُبْحَانَهُ:
﴿ وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ ﴾
(الكهف: 28)
Sibuk tanpa tujuan ilahiah hanya akan melelahkan badan dan menggelapkan hati.
Ketiga: Kesusahan yang tiada ujung
Masalah datang bertubi-tubi, hati gelisah, batin kosong. Itu karena hati yang jauh dari Allah akan dipenuhi kesusahan dan kegelapan.
قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ:
"مَنْ جَعَلَ هُمُومَهُ هَمًّا وَاحِدًا، هَمَّ الْمَعَادِ، كَفَاهُ اللهُ هُمُومَ دُنْيَاهُ، وَمَنْ تَشَعَّبَتْ بِهِ الْهُمُومُ فِي أَحْوَالِ الدُّنْيَا، لَمْ يُبَالِ اللهُ فِي أَيِّ أَوْدِيَتِهَا هَلَكَ"
(رواه ابن ماجه)
"Barang siapa menjadikan akhirat sebagai satu-satunya urusan besar dalam hidupnya, maka Allah akan cukupkan urusan dunianya. Tapi barang siapa disibukkan oleh urusan dunia, maka Allah tidak peduli di lembah mana dia binasa."
Keempat: Menderita atas nikmat orang lain
Penyakit hati bernama hasad (dengki) menjalar karena hati tidak terisi syukur. Ketika melupakan Allah, hati akan selalu melihat ke atas, dan merasa tersiksa melihat orang lain senang.
قَالَ اللهُ تَعَالَى:
﴿ وَلَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَىٰ مَا مَتَّعْنَا بِهِ أَزْوَاجًا مِّنْهُمْ ﴾
(طه: 131)
وَقَالَ:
﴿ ذَٰلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَن يَشَاءُ ﴾
(الجمعة: 4)
Ma’asyiral muslimin yang dirahmati Allah,
Empat penyakit ini tidak akan sembuh dengan obat apotek. Obatnya hanya satu: kembali kepada Allah. Menunaikan hak-Nya. Ibadah tepat waktu. Dzikir. Membaca Al-Qur’an. Bersyukur. Bertobat.
قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ:
"احْفَظِ اللَّهَ يَحْفَظْكَ، احْفَظِ اللَّهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ"
(رواه الترمذي)
"Jagalah hak-hak Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya kamu akan dapati Allah di hadapanmu."
Saudaraku yang dirahmati Allah,
Marilah kita menunaikan hak-hak Allah:
Dirikan shalat tepat waktu.
Bersyukur atas nikmat sekecil apapun.
Bertobat atas segala kelalaian.
Bersihkan hati dari iri dan dengki.
Hidup akan lebih tenang jika Allah ada dalam hati kita.
فَاتَّقُوا اللهَ عِبَادَ اللهِ، وَلَا تَكُونُوا مِمَّنْ نَسُوا اللهَ فَأَنسَاهُمْ أَنفُسَهُمْ، أُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ.
Khutbah Kedua
الحمد لله، الحمد لله الذي أمر بذكره، ووعد من شكره، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله، صلى الله عليه وسلم، أما بعد:
عباد الله، أوصيكم ونفسي المقصرة أولًا بتقوى الله، فقد قال الله سبحانه:
﴿ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَوْا وَالَّذِينَ هُم مُّحْسِنُونَ ﴾
(النحل: 128)
Doa Penutup (Khatimah):
اللَّهُمَّ رُدَّنَا إِلَيْكَ رَدًّا جَمِيلًا، وَاجْعَلْنَا مِمَّنْ يُحِبُّونَ ذِكْرَكَ، وَيَشْكُرُونَ نِعْمَتَكَ، وَيَقُومُونَ بِحُقُوقِكَ، وَتَوَلَّ أُمُورَنَا كُلَّهَا، وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ.
عباد الله، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ، وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى، وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ، وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ.
No comments:
Post a Comment