Sunday, June 29, 2025

Khutbah / Pidato Pelepasan Jenazah Lengkap

 Khutbah / Pidato Pelepasan Jenazah Lengkap

Oleh: Tgk. Ilham Misal, MA

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
إِنَّا لِلّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

Segala puji hanya bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, Tuhan yang menghidupkan dan mematikan, yang Maha Mengatur segala urusan makhluk-Nya. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, kepada keluarganya, sahabatnya, dan seluruh umatnya hingga akhir zaman.

Jamaah yang dimuliakan Allah...

Hari ini kita semua berkumpul dalam suasana duka, mengiringi kepergian saudara kita tercinta, (sebut nama almarhum/almarhumah), menuju peristirahatan terakhir di alam dunia.

Sesungguhnya kematian adalah sebuah kepastian bagi setiap makhluk yang bernyawa. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ


"Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati."
(QS. آل عمران: 185)

Dan dalam ayat lain Allah menegaskan:

فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ


"Apabila ajal mereka telah datang, maka tidak bisa mereka undur sesaat pun dan tidak pula bisa mereka percepat."
(QS. الأعراف: 34)

Hadirin sekalian...

Mari kita renungkan sebuah kisah penuh hikmah:

Suatu hari, seorang sahabat Nabi bernama Utsman bin Affan Radhiyallahu ‘anhu berjalan melewati sebuah kuburan. Beliau menangis hingga membasahi janggutnya. Orang-orang bertanya, “Wahai Utsman, mengapa engkau menangis di sini, padahal saat disebutkan tentang surga dan neraka engkau tidak sampai menangis seperti ini?”

Beliau menjawab:

"إِنَّ الْقَبْرَ أَوَّلُ مَنْزِلٍ مِنْ مَنَازِلِ الْآخِرَةِ، فَإِنْ نَجَا مِنْهُ فَمَا بَعْدَهُ أَيْسَرُ مِنْهُ، وَإِنْ لَمْ يَنْجُ مِنْهُ فَمَا بَعْدَهُ أَشَدُّ مِنْهُ"

"Sesungguhnya kubur adalah tempat persinggahan pertama dari perjalanan akhirat. Jika seseorang selamat darinya, maka yang setelahnya akan lebih mudah baginya. Tapi jika tidak selamat darinya, maka yang setelahnya akan lebih berat baginya."
(HR. Tirmidzi, Hasan)

Kisah ini menjadi pelajaran besar bagi kita, bahwa perjalanan almarhum/almarhumah (sebut nama) baru saja dimulai. Maka mari kita hantarkan dengan doa-doa terbaik.

Kepada Keluarga yang Ditinggalkan...

Bersabarlah, karena sabar di saat musibah besar adalah ciri orang beriman sejati. Allah Ta’ala berfirman:

وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ ۝ الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ


"Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar. Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata: 'Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya kami kembali.'"
(QS. البقرة: 155-156)

Kepada Seluruh Jamaah dan Pelayat...

Izinkan kami mewakili keluarga almarhum/almarhumah menyampaikan beberapa hal:

Permohonan Maaf:

Dengan penuh kerendahan hati, kami memohon kepada hadirin sekalian...
Apabila semasa hidupnya, almarhum/almarhumah (sebut nama) pernah memiliki kesalahan, kekhilafan, perkataan yang menyakiti, atau perbuatan yang menyinggung hati, baik disengaja maupun tidak disengaja, kami atas nama keluarga memohon dengan sangat... mohon bukakan pintu maaf yang seluas-luasnya...

Izin atas Janji dan Utang Piutang:

Jika semasa hidupnya almarhum/almarhumah memiliki utang, janji yang belum dipenuhi, atau tanggungan amanah yang belum terselesaikan, kami keluarga menyatakan kesediaan untuk menjadi wakil almarhum/almarhumah dalam menyelesaikan segala hak-hak tersebut, sesuai kemampuan dan seizin Allah.

Maka dengan ini, kami mohon:

"Apabila ada di antara hadirin yang merasa memiliki hak, piutang, atau amanah yang belum diselesaikan oleh almarhum/almarhumah, mohon dengan segala hormat untuk menghubungi pihak keluarga, agar dapat kami tunaikan semampu kami sebagai bentuk tanggung jawab dan sebagai amal baik untuk almarhum/almarhumah di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala."

Doa dan Kesaksian Kebaikan:

Kami mohon juga kepada semua yang hadir, mari sama-sama memberikan kesaksian yang baik atas beliau.

Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

"مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَشْهَدُ لَهُ أَرْبَعَةٌ بِخَيْرٍ إِلَّا أَدْخَلَهُ اللَّهُ الْجَنَّةَ"
"Tidaklah seorang muslim disaksikan oleh empat orang (muslim lainnya) dengan kesaksian baik, kecuali Allah akan memasukkannya ke dalam surga." (HR. Bukhari dan Muslim)

Doa Bersama untuk Jenazah

Mari sejenak kita tundukkan kepala, berdoa bersama untuk almarhum/almarhumah:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ

"Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, selamatkan dia, maafkanlah dia. Muliakan tempat tinggalnya, lapangkan kuburnya, bersihkan dia dari segala dosa sebagaimana kain putih dibersihkan dari noda. Gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik, keluarganya dengan keluarga yang lebih baik, pasangan hidupnya dengan pasangan yang lebih baik. Masukkan dia ke dalam surga-Mu dan lindungilah dia dari siksa kubur dan siksa neraka."

Penutup

Mari kita iringi perjalanan beliau dengan keikhlasan, dengan doa yang tulus, serta dengan keteladanan untuk memperbaiki amal kita sendiri.

Semoga Allah menerima amal ibadahnya, mengampuni dosa-dosanya, melapangkan kuburnya, dan memberi tempat terbaik di sisi-Nya...


 
آمِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ
وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ

No comments:

Post a Comment