LONCENG TUA GAMPONG TEUPIN GAJAH.
Oleh:
Ilham Mirsal
Sebuah lonceng tua masih tergantung kokoh di Dayah wanita Gampong Teupin Gajah, namun tidak diketahui kapan persis lonceng ini ada, yang pasti lintas generasi mengakui bahwa lonceng ini sudah ada sejak mereka sebelum lahir.
Lonceng dari bahan baku besi padat dari pelak mobil ini menjadi salah satu peninggalan pendahulu Gampong Teupin Gajah, keberadaan lonceng ini sangat dirasakan manfaatnya oleh generasi tahun 70 an. Dimana tahun 1970 ke atas lonceng ini berfungsi sebagai media informasi bagi masyarakat Teupin Gajah. Biasanya digunakan saat hari Jum'at, shalat jamaah dan jika ada sesuatu kegiatan, maka petugas membunyikan lonceng sebagai isyarat pemberitahuan untuk warga.
Sebuah sumber lonceng ini sengaja dibuat pada masa Keuchik kedua Gampong Teupin Gajah, yaitu pada Keuchik Rani, sejalan dengan pemindahan lokasi Dayah Wanita kelokasi sekarang Jl. Sentral Gampong Teupin Gajah-Krung Kalee, sebelumnya Dayah wanita bertempat di tanah milik Pribadi keluarga Keuchik Puteh (Keuchik Pertama Gampong Teupin Gajah).
Sejak pemindahan lokasi ini lonceng tersebut mulai ada, sebuah lonceng yang kerap berbunyi sebagai isyarat pemberitahuan untuk warga.
Kini lonceng tersebut masih tergantung utuh, walau terkesan tidak terawat, lebih kurang 20 tahun sudah berjalan Dayah Wanita dan Lonceng tua ini terabaikan tidak terawat, seiring fungsi Dayah dan lonceng tua sudah ditinggal kemajuan.
Semoga lonceng tua ini, menjadi simbol sejarah pendahulu Gampong, cikal bakal dan warisan sejarah yang terus kita rawat sebagai bentuk sejarah bagi anak cucu Gampong Teupin Gajah kelak. (Ayah Ilham).
No comments:
Post a Comment