ABUYA UDIN SYAMSUDDIN KUTACANE
MURID LANGSUNG ABUYA JAILANI MUSA KOTAFAJAR ACEH SELATAN
Oleh:
Tgk. Ilham Mirsal, S.Pd.I,. MA.
Abuya Udin bernama lengkap Abuya. Tgk. H. Udin Syamsuddin, beliau lahir tahun 1954 dan wafat tahun 2017 dalam usia 63 tahun. Beliau merupakan ulama karismatik Aceh yang dapat berguru langsung pada Abuya Jailani Musa Kotafajar Aceh Selatan. Abuya Udin dikenal tegas dan mengayomi, di usia singkatnya beliau banyak berkiprah bagi umat di Aceh Tenggara.
Abuya Jailani Musa Kotafajar (guru Abuya Udin) merupakan murid langsung Abuya Muda Wali Al-Khalidy Darussalam Labuhaji Aceh Selatan, beliau murid Abuya Muda Wali angkatan pertama, leting beliau adalah Abuya Adnan Mahmud Bakongan dan lain-lain. Abuya Jailani lahir tahun 1910 dan wafat tahun 1983 di usia 73 tahun.
Setelah kembali dari Darussalam, Abuya Jailani Musa membuka Dayah Darussa’adah Kotafajar pada tahun 1957, ketika itu usia Abuya Jailani Musa 47 tahun, dan Abuya Jailani sempat memimpin Dayah Darussa’adah selama 26 tahun sebelum beliau wafat tahun 1983.
Abuya Udin Syamsuddin belajar di Dayah Darussa’adah Kotafajar selama 7 tahun, tepatnya tahun 1978 s/d 1985, beliau kembali ke Kutacane Aceh Tenggara setelah 2 tahun Abuya Jailani wafat 1983, tepatnya beliau kembali ke Kutacane Tahun 1985, artinya Abuya Udin dapat berjumpa dan belajar langsung pada Abuya Jailani lebih kurang selama 4 Tahun.
Setelah kembali ke Aceh Tenggara Abuya Udin Syamsuddin terus mengembangkan Ilmu agama ketengah-tengah umat, sejak kembali beliau terus mengisi kajian agama, dakwah dan mengajar, akirnya atas bantuan teman-teman dan saudaranya, Abuya Udin mendirikan sebuah Pesantren yang bernama Dayah Badrul Ulum tepat pada tahun 1985.
Abuya Udin merupakan pengembara Ilmu, di usia 13 tahun beliau sudah mondok di Pesantren Darul Iman Kecamatan Bambel, tepatnya tahun 1967 s/d 1970, kemudian melanjutkan pendidikannya di Al-wasliyah Medan Sumatera Utara tepatnya tahun 1970 s/d 1973, kemudian tahun 1978 beliau masuk ke Dayah Darussa’adah Kotafajar pimpinan Abuya Jailani Musa.
Di Aceh Selatan Abuya Udin dikenal oleh kawan-kawannya dengan Sebutan Tgk. Udin atau Tgk Kutacane, beliau dikenal sangat takzim pada gurunya Abuya Jailani, sehingga kerap dipanggil boligat Abuya, karena selalu siaga menjaga Abuya.
Ketika beliau mondok di Darussa’adah saat itu banyak santri berasal dari Kutacane, mungkin mencapai seratusan santri dari Kutacane, suatu ketika terjadi konplik Politik Golkar-PPP di Kluet Utara, Dayah Darussa’adah disegel oleh polisi atas perintah camat setempat. Karena Abuya Jailani dikenal kuat sebagai tokoh PPP.
Suatu hari Abuya Jailani datang memprotes kebijakan pemerintah yang memblokade jalan akses ke dayah Darussa’adah Kotafajar, Abuya Jailani datang kekantor Camat hanya di dampingi oleh beberapa orang santri senior, ketika situasi itu terdengar Oleh Abuya Udin dkk, maka beliau sangat marah dan mengajak santri untuk menyusul Abuya Jailani di Kantor Camat, Abuya Udin berjalan didepan diikuti ratusan santri, diantaranya banyak santri asal Kutacane, kemudian membongkar paksa akses jalan yang di blok oleh polisi, serta mengejar polisi sampai lari kocar kacir.
Sejak itu Tgk Udin dan santri asal Kutacane, dkk menjadi sangat dikenal dikalangan Dayah Darussa’adah, bagi Abuya Udin dan para santri ketika itu Abuya Jailani tidak boleh disakiti dan harus dijaga serta dilindungi, begitu takzimnya para santri ketika itu pada guru mereka Abuya. H. Jailani Musa Kotafajar.
Setelah kembali ke Aceh Tenggara Abuya Udin Syamsuddin terus mengajar umat, beliau aktif sebagai Penceramah (Mubaligh) diberbagai tempat ibadah seperti Mushalla, Masjid, Lembaga Pemerintahan, Lembaga-lembaga Pendidikan, dirumah-rumah warga, diberbagai daerah baik Aceh Tenggara, Gayo Lues, Medan Sumatera Utara, Riau, Padang Sumatera Barat bahkan sampai ke Negeri Jiran Malaysia. Abuya Udin juga aktif di bidang Politik, Organisasi sosial masyarakat, dan beliau juga belajar Tariqat di Besilam Langkat Sumatera Utara.
Selain sebagi pimpinan Dayah Badrul Ulum, beliau juga menjabat sebagai ketua MPU Aceh Tenggara, dan di usia beliau 63 tahun kembali kepada Allah masih dalam jabatan Ketua MPU Aceh Tenggara, karena itu kabar duka kepulangan beliau kepada Alah, begitu menyisakan duka bagi Masyarakat setempat dan juga masyarakat Aceh secara umum, umat kehilangan sosok ulama terbaik, ulama gigih yang selalu memperjuangkan kebenaran, kini perjuangan beliau terus dilanjutkan oleh para murid beliau diseluruh Aceh dan Nusantara. Semoga guru umat, Ayahada rohani kita bersama Abuya. Tgk. H. Udin Syamsuddin di tempatkan dimaqam yang tinggi disisi Allah A’za Wajalla. Amin Ya Allah Amin. Penulis Ayah Ilham (AY).
No comments:
Post a Comment