ACEH SELATAN KONSISTEN LAKUKAN PEMBINAAN KAPASITAS IMAM MEUNASAH DAN MASJID.
Tapaktuan: khazanahacehnusantara. 14/8/2021. Bupati Aceh Selatan melalui Dinas Syariat Islam Kabupaten Aceh Selatan kembali adakan pelatihan penguatan kapasitas Imam Meunasah/ Masjid tahun 2021.
Kegiatan dilakukan di Hotel Cattering Tapaktuan Aceh Selatan ini di Hadiri oleh seluruh Imam Meunasah dan Imam Masjid se- Kabupaten setempat, dan pelatihan dilakukan bertahap guna mengantisipasi keramaian dan menjaga protokoler kesehatan.
Ditengah pandemi Covid 19 yang terus melanda Aceh, Indonesia dan dunia umumnya, Pemerintah Aceh Selatan tetap konsisten melakukan pembinaan terhadap keberlangsungan dan kemakmuran masjid. Program ini merupakan prioritas demi menjaga dan merawat syariah Islam di Aceh, salah satu poin penting implementasi syariah Islam yaitu kemakmuran masjid sebagai rumah Allah.
Tgk. Ilham Mirsal, MA akademisi STAI Tapaktuan Aceh Selatan yang menyampaikan materinya Manajemen Pengelolaan Meunasah/ Masjid mengapresiasi program pelatihan Imam Meunasah dan Masjid ini, kita patut bersyukur dan berterima kasih pada Dinas syariat Islam serta Bapak Bupati yang konsisten setiap tahun mengupayakan terlaksana program pelatihan ini.
Lebih lanjut Tgk. Ilham yang juga Anggota Majelis Badan Akreditasi Dayah Aceh ini berharap pada pemerintah setempat untuk terus membina dan meningkatkan kemakmuran Masjid dan Meunasah di kabupaten Aceh Selatan, karena Meunasah merupakan khazanah keislaman Aceh asli. Meunasah adalah warisan Indatu ureung Aceh yang diwariskan kepada kita dan seterusnya kita wariskan pada regenerasi berikutnya.
Banyak hal yang harus ditingkatkan, terutama banyak fisik Meunasah yang dewasa ini hidup segan mati pun tak mau, kemudian perlu perhatian besar para pemangku kebijakan untuk meningkatkan intensif para Imam Meunasah yang lebih layak agar Meunasah ini dapat dijaga intensitasnya.
Kita patut bersedih melihat kondisi Meunasah di era modern ini,seakan kehilangan jati dirinya. Padahal keberadaan Meunasah sebagai pusat peradaban Aceh sudah memberikan kontribusi besar terhadap keberlangsungan Agama dan Bangsa, khususnya Aceh umum-nya Nusantara ini.
Dalam makalahnya, pria yang akrab disapa Ayah Ilham ini juga menguraikan fungsi Meunasah era kesultanan Aceh, bahwa Meunasah merupakan tempat ibadah, tempat pendidikan dasar bagia anak Aceh, tempat musyawarah, tempat penyelesaian sengketa, tempat tidur bagi tamu dan para lajang yang belum menikah, pusat informasi, balai nikah, pusat pemerintahan, pusat ekonomi, tempat olahraga mengasah otak, juga balai kesenian belajar silek, meusipeut, meudaroh, dalail khairat, dan lain sebagainya.
Untuk mengembalikan fungsi dan Marwah Meunasah sebagai identitas keacehan, kita perlu sosok yang berani serta punya kecintaan terhadap peninggalan sejarah Aceh ini, dan kita berharap bahwa sosok tersebut adalah pemerintah Aceh Selatan sekarang, Kami mengajak mari jadikan Aceh Selatan sebagai model dalam pelaksanaan pengelolaan Meunasah sebagaimana masa kesultanan Aceh Tempo dulu.
Kami mengimbau semua pihak untuk mendukung dan saling bahu membahu mewujudkan regenerasi Meunasah berikutnya, insyaallah saya pribadi siap bekerjasama dan memberikan konsep Meunasah ala modern yang menjawab kebutuhan zaman, tutup nya. (AY).
No comments:
Post a Comment