MPU ACEH, SERU UMAT SHALAT GHAIB UNTUK PIMPINAN HAMAS.
Begini Tatacara Shalat Ghaib.
Oleh: Ilham Mirsal, MA
Ketua MPU Aceh, Tgk. H. Faisal Ali,M.Pd, seru umat untuk melakukan shalat ghaib untuk pejuang Palestina Ismail Haniyeh, yang bernama lengkap Ismail Abdul Salam Ahmad Haniyyah إسماعيل عبد السلام أحمد هنية yang terbunuh di Teheran Iran.
Ajakan ini dituju pada seluruh umat Islam di Aceh dan segenap Muslim di dunia, beliau meminta agar dilakukan shalat ghaib di masjid-masjid dan Dayah dimana pun berada.
Shalat ghaib sama saja dengan pelaksanaan shalat jenazah pada umumnya, yang membedakan hanya saja shalat jenazah langsung di hadapan mayit, sementara shalat ghaib dilakukan untuk jenazah yang jauh, tanpa ada jenazah dihadapan. Kemudian yang menjadi perbedaan shalat ghaib dengan shalat jenazah terletak pada Lafadz Niat shalatnya. Berikut tatacara pelaksanaan dan panduan lengkap shalat ghaib bagi jenazah:
1. Niat Sholat Ghaib.
a. Niat Sholat Ghaib Jenazah Perempuan
أُصَلِّي عَلَى مَيِّتَةِ ( فُلَانَةِ ) الْغَائِبَةِ أَرْبَعَ تَكْبِيرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ إِمَامًا / مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى...
Artinya: "Saya berniat mengerjakan sholat untuk mayit (pulang NAMA PEREMPUAN Binti pulan) yang ghaib, empat kali takbir fardhu kifayah, sebagai imam/makmum, karena Allah Ta'ala."
b. Niat Sholat Ghaib Jenazah Laki-laki
أُصَلِّ عَلَى مَيْتِ (فُلَانٍ) الْغَائِبِ أَرْبَعَ تَكْبِيرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ إِمَامًا / مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى...
Artinya: "Saya berniat mengerjakan sholat untuk mayit (Ismail Abdul Salam Ahmad Haniyyah...) yang ghaib, dengan empat kali takbir fardhu kifayah, sebagai imam atau makmum, karena Allah Ta'ala."
c. Niat Sholat Ghaib Jenazah Banyak.
Sementara untuk jenazah yang banyak, baik itu perempuan atau pun laki-laki, misalnya untuk meniadakan shalat ghaib bagi korban perang yang ada di Palestina, begini cara meniatkan lafadz Ushallinya:
أُصَلِّي عَلىٰ مَنْ صَلَّى عَلَيْهِ الْإِمَامُ أَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ كِفَايَةٍ مَأْمُوْمًا للهِ تَعَالىٰ...
Artinya: "Aku berniat sholat Ghaib sebagai (Imam atau sebagai makmum) atas mayit yang disholati dengan empat kali takbir fardu kifayah karena Allah Ta'ala.".
Adapun cara niatnya di lafadz atau dibacakan dalam hati, sebagaimana pelaksanaan shalat pada umumnya.
Selanjutnya;
2. Berdiri (bagi yang mampu) bagi yang tidak mampu berdiri disesuaikan, dan mengucapkan niat seperti bacaan di atas yang sudah kita uraikan.
3. Takbiratul ihram (mengucapkan takbir) seperti sholat biasa lainnya.
4. Kemudian membaca surah Al-Fatihah.
5. Melakukan Takbir kedua dan membacakan sholawat kepada Nabi, sebagai berikut:
اللّـٰهُمَّ صَلَّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِي الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
6. Melakukan Takbir ketiga dan diteruskan dengan membaca doa untuk mayit, sebagai berikut:
اللّـٰهُمَّ اغْفِرْ لَهُ، وَارْحَمْهُ، وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ باالْمَاءٍ وَالثَّلْجِ والْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَاراً خَيْراً مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْراً مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجاً خَيْراً مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ اْلجَنَّة وَأَعِدْهُ مِنْ عَذَابِ اْلقَبْرِ وَعَذَابِ الناَّرِ
Artinya: "Ya Allah, ampunilah dia (mayat), berilah rahmat kepadanya, selamatkanlah dia (dari beberapa hal yang tidak disukai), maafkanlah dia dan tempatkanlah dia di tempat yang mulia, luaskanlah kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es.
Bersihkanlah dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau mebersihkan baju putih dari kotoran. Berilah dia rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga yang lebih baik daripada keluarganya di dunia, istri yang lebih baik dari istrinya (atau suaminya) dan masukkan dia ke surga, jagalah dia dari siksa kubur dan neraka."
7. Kemudian dilanjutkan Takbir ke empat serta membaca doa untuk keluarga yang ditinggalkan (doa takbir keempat).
اللّـٰهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهُ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَ بِااْلإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فىِ قُلُوْبِنَا غِلاَّ لِّـلَّذِيْنَ آمَنُوْا رَبَّناَ اِنَّكَ رَؤُفٌ الرَّحِيْمٌ
Artinya: "Ya Allah janganlah kami tidak Engkau beri pahalanya, dan janganlah Engkau beri fitnah kepada kami sesudahnya, dan berilah ampunan kepada kami dan kepadanya."
8. Terakhir mengucapkan Salam dengan menghadap kanan terlebih dahulu dan selanjutnya menghadap ke kiri.
Demikian tata laksana shalat ghaib bagi mayit yang jauh, semoga Kita dapat melaksanakan dengan baik dan ikhlas shalat gaib bagi Ismail Haniyeh dan para korban syuhada yang syahid di Palestina, aamiin..