RSU MEURAXA
(Sepenggal Catatan Keluarga Pasien Anak).
Tanggal 24 Agustus 2022, kami putuskan merawat putri kami Saidatul Nafisa Ilham di RSU Meuraxa Kota Banda Aceh, karena demam, sakit telinga dan sering sakit perut. Masuk melalui IGD, pada pagi Rabu 24 Agustus 2022, pukul 9.30.
Nama RS ini sudah sering kami dengar, dan juga sering mengunjungi kerabat yang di rawat disini, terakir RSU Meuraxa banyak diopinikan oleh masyarakat sekitar pelayanannya agak mengecewakan.
Salah seorang tetangga kami mengungkapkan kekecewaannya atas pelayanan anak mereka yang dirawat di Meuraxa, katanya tidak memuaskan dan kecewa, tetangga lain bahkan sengaja menyampaikan kepada istri kami, "kenapa bawa anak ke Meuraxa kak, disana pelayanannya tidak bagus"; kami hanya menjawab pilihan Meuraxa karena dekat, mudah dijangkau.
Berangkat atas dasar beberapa ungkapan kekecewaan tersebut kami ibdak bil-Bismillah... Seraya terus membuktikan terhadap asumsi yg dialami oleh beberapa orang yang sudah mendapatkan layanan dari RSU Meuraxa.
Perlakuan berbeda, sejak pertama datang di IGD kami disambut oleh petugas (scurity) seraya menyapa, "siapa yang sakit pak?" Saya jawab anak kami, "silakan masuk pak, anaknya dibawa masuk oleh ibu, bapak parkir motor di bawah ya, tutur sang petugas".
Setelah masuk, kami diantar sampai ke ranjang pasien, beberapa orang datang melayani, kemudian datang dokter umum, memeriksa kondisi pasien, dan memberikan beberapa tindakan serta menyarankan agar anak kami dirawat untuk mendapatkan perawatan medis yang intensif dari dokter ahli.
Demi kesehatan sang putri, kami langsung meng iyakan saran dokter, selama di IGD sampai beberapa kali mendapat layanan dan pemeriksaan, petugas kesehatan silih berganti terus menanyakan berbagai hal terkait penyakit Putri kami,
Tidak lama kemudian dapat pemberitahuan anak kami akan di periksa keruang THT, petugaspun datang mendorong Putri kami dengan menggunakan kursi roda menuju THT.
Sesampai disana terjadi hal yg jauh diluar prediksi, bahkan diluar apa yg diopinikan oleh beberapa orang tetangga kami, bukan hanya tindakan yang baik, tapi layanan dan keramahan sang Dokter yang sudah agak sepuh itu, membuat kami sangat tenang, seakan beban serta sakit hilang begitu saja, sikap percaya dan yakin terhadap dokter pun tumbuh begitu saja, saat keluar saya langsung menelpon sang istri, "umi Dokter THT ini sangat luar biasa", dan ucapan yang sama juga saya sampaikan pada petugas yg mendorong kursi roda anak kami (yg asalnya dari Peulanggahan).
Hampir sore hari kami masih saja diruang IGD, kami hanya ikuti proses saja, berbeda dengan sebelum-sebelumnya, jika di RS saya sering jemput bola dan banyak tanya, kali ini saya terasa nyaman dan mengikuti alur, apa lagi layanan di IGD juga baik, sesekali datang unsur pimpinan RS yang menyapa dengan ramah, salah satunya yg saya ingat Bapak Saifuddin yang belakangan posternya tertempel diruang inap At-Tin tempat anak kami dirawat, ternyata beliau Ka.Subbag Humas dan Pemasaran RSU Meuraxa.
Malam hari kami dipindahkan ke ruang inap At-Tin, serta mendapatkan layanan dan pengawasan dari petugas yg bertugas disana, tampaknya juga berjalan normal, petugas sering masuk memeriksa kondisi infus dengan ramah, walau kadang ada sebagian yg terkesan agak tegas (mirip intonasi marah) tapi buka marah,, begitu juga dengan obat, petugas datang mengingatkan agar tidak lupa di konsumsi oleh pasien.
SUASANA RUANG INAP AT-TIN
Kamarnya terasa agak sempit, tapi ini hanya kendala fasilitas, karena jumlah Pasie belakangan memang agak membludak, karena lagi musim demam, namun jauh terasa luas dibandingkan kamar kelas 3 di RS lain, yang terakhir saya kunjungi kerabat yg lagi di rawat di RS Batoh dan Stui (nama RS tidak disebutkan), kamar kelas 3 nya jauh lebih sempit.
MENGINAP MALAM KE-1
Malam ke-1, hampir saja saya dan anak mengeluh, luar biasa banyaknya nyamuk, tidak bisa tidur, mau keluar beli raket nyamuk kondisi diluar hujan lebat, terlintas dibenak, besok mau minta izin pulang saja,, kondisi ruangan pun panas, padahal diluar sedang hujan, frekuensi tidur malam itu sangat minim, jika dipersentase hanya 40% saja.
Esok hari niat pulang batal begitu saja, dikalahkan dengan pelayanan yg baik, serta perkembangan kesehatan anakpun jauh lebih baik, boleh dikatakan sudah sehat 75%, kerena itu coba bersabar saja dengan kondisi yg ada, ada kelebiy pasti pula ada kurangnya, tekat kami bulat melanjutkan perawatan.
MENGINAP MALAM KE-2
Antisipasi banyak nyamuk, agar dapat tidur dan beristirahat di malam kedua, pukul 5 sore saya tutup semua jendela dan pintu ruang At-Tin, jika ada yg terbuka, saya ajak keluarga pasien lain membantu menutupinya, hasilnya sangat efektif, malam itu tidak ada nyamuk, tidur nyenyak, ternyata faktor nyamuk hanya karena pintu dan jendela ruang inap masih terbuka sampai waktu magrib,, penanganannya sangat sederhana, hanya kesadaran bersama, saling menjaga, untuk itu, jika boleh menyarankan (PETUGAS AGAR SETIAP SORE MEMBERIKAN INSTRUKSI PADA KELUARGA PASIEN AGAR PINTU DAN JENDELA DITUTUP SETIAP SORE, UNTUK KENYAMANAN BERSAMA, TENTU UNTUK KESEHATAN PASIEN, TERHINDAR DARI NYAMUK).
PENYEBAB PANASNYA RUANGAN
🤣😂😭🤔😎🙈 Hahahaha hahahaha,, saya jadi tersenyum dan tertawa sendiri setelah mengetahui penyebab panas ruangan, ternyata ada keluarga pasien yg tidak bisa tidur karena dinginnya AC,, jadi mereka mematikan AC, dan menyembunyikan remote AC nya...🙏😂🤣
Saran, hal kecil, tapi menjadi perhatian kita juga, (SEBAIKNYA PETUGAS JUGA MEMANTAU KONDISI RUANGAN, AC, LAMPU,. DAN JAM ISTIRAHAT AGAR TIDAK RIBUT LAGI).
Malam kedua ini ada petugas baik yang mengimbau agar tidak ribut lagi diruangan, tamu untuk keluar sudah pukul 10.00, dan seketika ruangan jadi hening semua dapat beristirahat dengan nyaman.
MENGINAP MALAM KE-3.
Pengalaman malam ke-2, membuat kami nyaman, malam ke-3 kami putuskan menginap di RS semua, istri dan dua anak kami yg lain, Satu keluarga menginap di RS, kondisi sejuk dan tidak bernyamuk, dimeja petugas juga disediakan baigon semprot serta pewangi ruangan.
Sedikit insiden di malam ke-3, berbeda dengan malam ke-2, petugas mengingatkan keluarga pasien dan pengunjung agar tidak ribut, serta mematikan lampu sudah jam istirahat. Petugas malam ke-3 malah mereka yg ribut, dan berbicara ria, saling bercerita sesama petugas yang menggangu pasien dan keluarganya.
Kami hampir saja komplain ke nomor komplain yang ditempel di dinding, tapi sang istri melarangnya, biarkan saja, mungkin mereka lagi bahagia katanya,..🙄😀 ... Akhirnya kami sesama pasien hanya berbisik-bisik mengeluhkan suara mereka yg sedang bercerita...🌙😴😴
PENILAIAN UMUM
Secara umum memang kondisi RSU Meuraxa terlihat kusam, amatan kami mungkin sedang proses pembangunan, penambahan gedung dan lainnya, sehingga membuat kondisi sedikit tidak tertata, sisi lain juga cat bangunan RSU Meuraxa terlihat kusam, faktor usia, yang sudah perlu dibenah kembali, atau di cat ulang.
KEBERSIHAN
Kebersihan fasilitas secara umum baik, tapi perlu penjagaan dan peningkatannya, petugas sudah sudah bekerja maksimal, mungkin kenda kekurangan tenaga membuat mereka sedikit mengeluh, misalnya petugas ruang At-Tin yg membersihkan pagi hari, sempat kadang-kadang terdengar (merepet) " Han habeh-habeh sampah"... Bla bla..
Solusinya saya sepakat dengan Alm. Mawardi Nurdin (Walikota Banda Aceh), ditambahkan saja personel kebersihan, serta perbanyak juga fasilitas sampah, dengan ini insyaallah RSU Meuraxa akan menjadi RS Terbersih di Aceh, amin.
APAKAH PELAYANAN RSU MEURAXA SUDAH BAIK??
Tentu survei kecil yang saya lakukan belum mencukupi menjadi instrumen sebuah penelitian, namun beranjak pada asumsi awal yang disampaikan oleh tetangga, hal ini terpatahkan, karena yg mereka alami tidak kami alami, secara pribadi kami justru puas dengan pelayanan RS Meuraxa, dan insyaallah menjadi RS pilihan kedepannya.
Survei atau amatan pribadi ini hanya berkisar di IGD, THT, ruang At-Tin, Ruang USG, laboratorium, mushalla dan parkir.
Persentasenya sangat sedikit, bahkan saya tidak menanyakan pendapat keluarga pasien lain sesama ruangan At-Tin, tapi saya tidak juga mendengar keluhan dari mereka,
Tentu sebuah pelayanan tidak memuaskan semua pihak, apa lagi manusia satu dan lainnya berbeda latar belakang, berbeda selera, berbeda karakter dan perbedaan lain yg sulit kita samakan.
Bagi kami sekeluarga, RS Meuraxa sudah melakukan pelayanan dan melayani dengan baik, walau ada sebahagian oknum petugas yg belum ikhlas melayani, tapi ini hanya bahagian kecil, karena sebuah profesi atau pekerjaan tanpa diiringi dengan semangat ikhlas juga akan sia-sia, namun bagi orang yg melayani dengan ikhlas, menjadikan tugas sebagai pengabdian maka akan mendapat keberuntungan kelak.
"Betapa banyak Pekerjaan Dunia, kemudian menjadi amal akhirat karena sebuah niat, namun sebaliknya betapa banyak perbuatan akhirat akan menjadi pekerjaan dunia (tidak mendapat balasan) juga karena sebuah niat". (Al-Hadits).
MASUKKAN UMUM
Saya berharap apa yang sudah dicapai oleh RS. Meuraxa terus dipertahankan dan ditingkatkan lagi, berharap RS Meuraxa menjadi yang terbaik, dengan memunculkan ikon tersendiri, baik warna, ruh, kas keacehan, keislaman serta kualitas mutu terbaik.
- Untuk Kebersihan ditambahkan personelnya.
- petugas ruangan peka terhadap pasien, anggab sebagai tamu dirumah, saudara sendiri, yg perlu pelayanan dan perhatian.
- ada petugas keliling yang mengingatkan kebersihan, memberi pengumuman waktu shalat, waktu istirahat, dan lainnya.
- tersedia caleng amal di setiap rungan, yg kemudian digunakan sebagai santunan keluarga besar RS Meuraxa. (Dekat caleng di tempelkan hadits tentang hikmah bersedekah untuk kesembuhan, hadits kelebihan sadaqah sebelum shubuh, dan hadits lainnya Tetang dahsyatnya sadaqah.
- tarif parkir agak mahal, tapi ini relatif, semoga pengawasannya ketat, dan uang parkir masuk ke kas yg tepat.
- ada spiker ruangan yg terhubung kebidang kerohanian RS, yang bisa memutarkan rekaman kerohanian, baik rekaman Alquran, shalawat, doa, dll.
- Spiker pengumuman yg mengingat keluarga pasien menjaga kebersihan, ketertiban, dll.
- ada modul, atau bahan bacaan terkait RSU Meuraxa
Tentu ini hanya sebuah harapan dari keluarga pasien biasa, Pasien kelas 3, dengan harapan bermanfaat, harapan, harapan dan banyak harapan agar RSU Meuraxa menjadi yg terbaik.
TERAKHIR
Alhamdulillah dengan izin Allah, putri kami sudah sembuh, sehat kembali, pulang dengan senyum, atas usaha para pahlawan kemanusiaan di RSU Meuraxa, atas jasa orang-orang hebat yang bekerja ikhlas, semoga Allah balas semua kebaikan, Allah gantikan dengan rahmat-Nya,dengan kesehatan, umur panjang, serta Rezki yang berkah, kelak menjadi penghuni Jannah Firdaus. amin ya Allah amiin.
TTD. Keluarga Besar Saidatul Nafisa Ilham (Pasien Kelas 3, Kamar At-Tin)
Tulisan ini hanya pengganti Mengisi kotak saran yg tersedia. (AY)